Strategi Membangun Sinergi Antara Kepentingan Perusahaan dan Publik

ilustrasi
Ilustrasi | Dok. swissnox.com

Dalam sebuah perusahaan, fungsi seorang Public Relations (PR) terbilang cukup penting. Terlebih saat ini, perkembangan media informasi sudah cukup menjamur di tengah masyarakat. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, tentu saja memiliki nilai positif bagi sebuah perusahaan, namun juga bisa menjadi salah satu tantangan.

Di mana dengan semakin mudahnya publik mengakses informasi, membuat perusahaan harus hati-hati dalam mengelola informasi. Pasalnya, tidak semua publik akan mampu menyerap semua informasi secara positif, di mana perubahan sikap dan penilaian dari publik kapanpun dapat terjadi.

Pada dasarnya membangun kepercayaan publik melalui jalur komunikasi dapat dilakukan dengan dua hal yaitu dengan menunjukan hasil kerja nyata dan menyusun strategi komunikasi efektif serta membentuk sikap serta perilaku dari orang yang diberi kepercayaan.

Dalam menjalankan funsinya seorang PR dituntut untuk memiliki kemampuan mengamati dan menganalisa suatu persoalan berdasarkan fakta di lapangan, perencanaan kerja, komunikasi dan mampu mengevaluasi suatu masalah yang dihadapinya.

Seorang PR juga harus mampu untuk menarik perhatian melalui berbagai kegiatan publikasi yang kreatif, inovatif, dinamis dan menarik bagi publik. Kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum melalui kekuatan PR dalam bentuk opini publik yang searah dengan kebijakan perusahaan dalam menjalin suasana yang harmonis dengan publik.

Kemampuan PR dalam mensinergikan antara kepentingan publik dan perusahaan menjadi salah satu tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Disini dibutuhkan kepndaian seorang PR dalam mengelola informasi internal dan eksternal yang bisa mewakili kepentingan perusahaan serta mampu memberikan segala informasi untuk kepentingan publik, hingga mampu diterima dengan positif.

Sebagai komunikator publik, fungsi PR harus mensosialisasikan kebijakan perusahaan, memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan atau informasi serta mengedukasi kepada publik mengenai kebijakan hingga program-program kerja perusahaan.

Seorang PR juga harus mampu bertindak sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan perusahaan, dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-keinginan publik, terutama pelanggan, nasabah atau konsumen serta para pemangku kepentingan lainnya dengan menciptakan iklim yang kondusif.

Manajemen komunikasi yang baik diharapkan mampu membangun ruang publik yang memberikan kanal bagi proses komunikasi dan interaksi seimbang antara perusahaan dengan publik dan sebaliknya.(DD)