Manajemen risiko adalah tentang mempersiapkan diri sebaik mungkin terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Untuk itu, Anda wajib menyusun sebuah perencanaan manajemen risiko yang solid, agar Anda benar-benar siap dan tidak mencari kambing hitam bila mengalami kegagalan. Sebab, banyak perusahaan yang gagal sepanjang waktu, lalu mereka menyalahkan nasib jelek, pertumbuhan ekonomi yang sedang lamban, dan keadaan lainnya.
Pada dasarnya, kesalahan yang Anda buat bisa mengantarkan pada sebuah kegagalan yang tidak bisa Anda maafkan. Namun, bila Anda melakukan sebuah perencanaan manajemen risiko secara serius, maka bisa dipastikan Anda dapat meningkatkan peluang sukses jangka panjang terhadap bisnis yang Anda jalani. Berikut langkah-langkahnya:
1. Membuat Perencanaan
Perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Sebuah perencanaan manajemen risiko untuk perusahaan yang besar dan kompleks dapat dijalankan dengan mudah dalam ratusan halaman, sedangkan sebuah bisnis kecil mungkin hanya memerlukan sebuah spreadsheet kecil yang berfokus pada item utama.
Dalam sebuah perencanaan, ada beberapa item penting yang harus menjadi perhatian Anda, yakni item daftar risiko, penilaian tiap risiko berdasarkan kecendrungan terjadi dan dampaknya, penilaian terhadap pengendalian yang terjadi, dan rencana tindakan selanjutnya.
2. Menentukan Bagaimana Menangani Risiko
Jadi pada poin ini, kita telah mengidentifikasi seluruh risiko utama dalam bisnis, memprioritaskannya berdasarkan kecendrungan dan dampak, dan menilai efektifitas kendali sekarang ini.
Langkah berikutnya adalah menentukan apa yang harus dilakukan pada tiap risiko, sehingga kita dapat menanganinya dengan baik.
Dalam dunia manajemen risiko, ada empat strategi utama, yakni menghindarinya, menguranginya, memindahkannya, dan menerimanya.
Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing, Anda mungkin pada akhirnya akan menggunakan semuanya, artinya Anda bisa saja menghindari risiko, dan di saat lainnya Anda akan ingin menguranginya, memindahkannya, atau cukup menerimanya.
Mari kita lihat apa maksud istilah tersebut, dan bagaimana memutuskan klasifikasi yang mana yang akan digunakan pada risiko bisnis anda.
A. Menghindari Risiko
Terkadang, sebuah risiko akan begitu serius hingga anda ingin menghilangkannya, contohnya dengan menghindari seluruh aktivitas, atau menggunakan pendekatan yang benar-benar berbeda. Jika sebuah jenis trading tertentu sangat berisiko, Anda mungkin memutuskan bahwa itu tidak sebanding dengan apa yang akan didapat, dan meninggalkannya.
Keuntungan strategi ini adalah bahwa ini merupakan cara yang paling efektif dalam berurusan dengan risiko. Dengan menghentikan aktivitas yang menyebabkan masalah-masalah potensial, akan terhindar dari kerugian. Namun kelemahannya adalah bahwa Anda juga kehilangan beberapa keuntungan. Aktivitas yang berisiko dapat menjadi sangat menguntungkan, atau mungkin memiliki keuntungan lainnya bagi perusahaan Anda. Jadi strategi ini sangat baik digunakan sebagai langkah terakhir, ketika Anda mencoba strategi lainnya dan menemukan bahwa tingkat risiko masih terlalu tinggi.
B. Mengurangi Risiko
Jika anda tidak menghilangkan seluruh aktivitas, pendekatan umum adalah mengurangi risiko yang berkaitan dengan itu. Ambil langkah untuk membuat hasil negatif lebih sedikit terjadi, atau meminimalkan dampaknya ketika itu terjadi. Ini mungkin merupakan strategi yang paling umum, dan cocok digunakan untuk rentang risiko yang luas.
Pada strategi Anda dapat melanjutkan aktivitas, namun dalam pengukuran yang membuat bahayanya berkurang. Jika dilakukan dengan benar, Anda mendapatkan yang terbaik. Namun bahayanya adalah kendali Anda menjadi tidak efektif, dan akan berakhir dengan tetap menderita kerugian yang Anda takutkan.
C. Memindahkan Risiko
Kita semua familiar dengan konsep asuransi dari kehidupan sehari - hari, dan hal yang sama berlaku dalam bisnis. Sebuah kontrak asuransi pada dasarnya merupakan transfer risiko dari satu pihak ke pihak lainnya, dengan imbalan bayaran.
Contohnya, ketika Anda memiliki sebuah rumah, ada risiko besar akan kebakaran, pencurian atau kerusakan lainnya. Jadi anda membayar sebuah polis asuransi rumah, dan memindahkan risiko tersebut ke perusahaan asuransi. Jika sesuatu terjadi, perusahaan asuransi yang akan menanggung kerugiannya, dan sebagai imbalan untuk jaminan tersebut, Anda membayar premi.
Ketika Anda memiliki sebuah bisnis, Anda memiliki pilihan untuk memindahkan banyak risiko Anda ke perusahaan asuransi. Anda dapat mengasuransikan properti dan kendaraan, juga mengambil berbagai jenis asuransi liabilitas untuk melindungi Anda dari tuntutan hukum.
D. Menerima Risiko
Seperti yang telah kita lihat, manajemen risiko mempunyai harga. Menghindari risiko berarti membatasi aktivitas perusahaan Anda dan melewatkan peluang keuntungan. Mengurangi risiko dapat melibatkan sistem baru yang mahal atau proses dan kontrol yang melelahkan.
Memindahkan risiko juga ada harganya, contohnya seperti pada premi asuransi. Jadi dalam kasus risiko tingkat minor, langkah terbaik adalah menerimanya. Tidak masuk akal bila menginvestasikan dalam serangkaian software yang mahal hanya untuk mengecilkan sebuah risiko yang tidak akan memiliki dampak yang besar. Untuk risiko yang mendapatkan nilai dampak dan kecendrungan yang rendah, carilah solusi sederhana dan murah, dan jika Anda tidak dapat menemukannya, maka mungkin akan lebih berharga untuk menerimanya dan melanjutkan bisnis seperti biasa.
Keuntungan dalam menerima risiko adalah cukup jelas, yakni tidak ada biaya, dan membebaskan sumber daya untuk fokus pada risiko yang lebih serius. Kelemahannya adalah juga cukup jelas, Anda tidak memiliki kendali. Jika dampak dan kecenderungannya minor, itu mungkin tidak masalah. Namun pastikan bahwa Anda telah menilai semua hal tersebut dengan benar, sehingga Anda tidak akan mendapat kejutan yang tidak menyenangkan.
3. Monitor
Melakukan pengukuran tidak cukup, Anda juga perlu memeriksa apakah hal tersebut bekerja, dan memonitor bisnis anda secara reguler untuk mengidentifikasi dan menangani risiko baru.
Titik awalnya adalah perencanaan yang telah ditetapkan. Anda sekarang telah memiliki sebuah daftar seluruh risiko dalam bisnis, penilaian terhadap kecenderungan dan dampaknya, sebuah evaluasi terhadap kendali terkini, dan rencana tindakan untuk menanganinya.
Sebuah perencanaan manajemen risiko yang baik haruslah sebuah dokumen yang hidup, yang secara konstan menjadi acuan dan diupdate untuk mencerminkan situasi terbaru, risiko baru, dan efektifitas tindakan Anda. (RIP)