Tumbuh 5,3%, JAPFA Catat Peningkatan Penjualan Menjadi Rp21,6 Triliun

ilustrasi
PT Japfa Comfeed Indonesia | Dok. JAPFA

PT Japfa Comfeed Indonesia (JAPFA) mencatatkan kinerja yang cukup baik pada kuartal III-2017. JAPFA membukukan penjualan sekitar Rp21,6 triliun, tumbuh 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sekitar Rp20,6 triliun.

Dalam keterangan yang dikutip Kontan, Jumat (3/11/2017), analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman mengatakan, pertumbuhan penjualan JAPFA ini karena adanya peningkatkan penjualan akibat permintaan pasar yang meningkat. “Secara umum revenue meningkat karena didorong oleh volume penjualan,” ujar Adeline.

Hingga kuartal III-2017, penjualan produk peternakan dan produk konsumen JAPFA tercatat sebesar Rp8,9 triliun atau meningkat 11,3% dari periode sama tahun sebelumnya. Penjualan pakan ternak juga naik sebesar 8% menjadi Rp8,15 triliun. Sementara penjualan day old chicken (DOC) meningkat pesat yakni 17%, menjadi senilai Rp1,67 triliun dari sebelumnya Rp1,43 triliun.

Adeline memprediksikan, sampai akhir tahun volume penjualan JAPFA masih akan mengalami peningkatan. Menurutnya, volume penjualan pakan ternak akan tumbuh 11% secara tahunan, volume penjualan DOC tumbuh 20,6%, dan volume penjualan broiler tumbuh 11,7%.

Meski mencatat peningkatan penjualan, JAPFA mengalami penurunan laba sebesar 46%. Hingga kuartal III-2017, Perusahaan mencatat laba sebesar Rp956 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,8 triliun.

Menurut Adeline, terjadinya penurunan laba ini akibat indeks harga unggas yang kurang baik dan cenderung turun, serta harga bahan pokok pakan ternak seperti jagung juga meningkat.

Sementara itu, JAPFA tetap konsisten melakukan kegiatan lanjutan program kepedulian sosial yang diadakan kembali di Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, melalui program JAPFA4Kids.

JAPFA memberikan pendampingan baik kepada guru maupun kepada siswa guna terciptanya sistem sekolah sehat. Sebanyak 24 guru yang mengajar di delapan sekolah pendampingan diberikan pelatihan mengenai manajemen tata kelola sekolah. Mengadopsi manajemen 5S dari Jepang, pelatihan tersebut membekali guru mengenai prinsip tata kelola sekolah yang bersih, sehat, dan nyaman.

“Sebagai agen perubahan, para siswa didampingi secara intensif untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai duta sehat, serta wajib memberikan pengaruh positif bagi teman sebayanya,” jelas R Artsanti Alif, Head of Social Investment and Corporate Communication JAPFA, seperti dikutip TRIBUNNews, Jumat (3/11/2017).

Inovasi pendampingan intensif pada program JAPFA4Kids yang dilakukan ini, senada dengan prinsip keberlanjutan dan berkesinambungan, serta prinsip investasi sosial perusahaan untuk Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama.(DD)