Tahun Ini, BTN Genjot Penyaluran Kredit Konstruksi Rp 25 Triliun untuk Bangun 666 Ribu Unit Rumah

Ilustrasi
BTN akan fokus meningkatkan pengucuran kredit konstruksi tahun ini sebesar Rp 26 triliun. | Dok Perusahaan

PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN ternyata tidak hanya fokus menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melainkan juga ikut menyalurkan kredit yasa griya (KYG) konstruksi ke pengembang. Jumlah yang akan disalurkan pada tahun ini mencapai Rp 25 triliun untuk membangun 666 ribu unit rumah. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah kredit konstruksi yang sudahh disalurkan tumbuh 18,2 persen atau setara dengan Rp 23,5 triliun dengan jumlah rumah sebanyak 263.999 unit.

"Para pengembang yang menjadi mitra setia Bank BTN diharapkan berkontribusi lebih besar dalam mencapai target KPR," ujar Direktur Utama BTN Maryono dalam BTN Developer Gathering di Hotel Indonesia Kempinski, Selasa (7/8/2017) seperti dikutip cnnindonesia.com.

Menurut Maryono, dengan pengucuran kredit konstruksi itu, para pengembang diharapkan bisa semakin bersemangat membangun rumah. Untuk itu butuh upaya sinergi antara pengembang dengan institusi pemerintah demi membangun perumahan layak huni bagi masyarakat. “Kami sadar bahwa mewujudkan program sejuta rumah membutuhkan peran serta semua pihak, Bank BTN sebagai inisiator & integrator membangun kerjasama antar institusi dalam meningkatkan suplai rumah,” katanya seperti dikutip Infobank.

Kredit konstruksi adalah kredit modal kerja yang diberikan oleh perseroan kepada pengembang untuk membantu modal kerja pembiayaan pembangunan proyek perumahan mulai dari biaya pembangunan konstruksi rumah sampai dengan penyelesaian (finishing); dan biaya prasarana dan sarana. Untuk meningkatkan laju penyerapan kredit konstruksi, BTN menyiapkan beberapa strategi seperti meningkatkan penetrasi pasar melalui pemasaran digital (digital marketing) seperti menggelar promosi bersama dengan pengembang dalam acara Indonesia Property Expo (IPEX) yang akan digelar 11 Agustus mendatang dan melakukan join marketing, dengan memberikan subsidi bunga terjangkau untuk nasabah.

Bagi para pengembang, perusahaan juga memberikan kredit pemilikan lahan dengan beberapa keunggulan diantaranya nilai kredit tidak dibatasi namun sesuai dengan kelayakan harga jual lahan, dan plafon kredit 70 persen dari total pembelian lahan dengan maksimal lahan seluas 20 hektar. Dari sisi digital marketing, bank pelat merah ini tengah mengoptimalkan situs www.btnproperti.co.id sebagai media pemasaran digital. Pengembang juga bisa memanfaatkan portal tersebut untuk memperluas jaringan pemasaran. “Dengan melakukan kerjasama promosi, akhirnya yang diuntungkan adalah konsumen karena biaya dan bunga menjadi lebih terjangkau,” tutup Maryono, katanya seperti dikutip sindonews.com

Sayangnya baru 357 pengembang yang telah bergabung dalam portal tersebut atau jauh dari total mitra pengembang perseroan yang mencapai 3.500 pengembang. Padahal, situs yang mempertemukan nasabah dengan pengembang ini relatif sukses menarik jumlah debitur KPR. Rata-rata aplikasi KPR secara online mencapai 835 aplikasi. Total penyaluran KPR yang diajukan secara online sepanjang Januari-Juli telah mencapai Rp316 miliar. Selain portal milik sendiri, perseroan juga memanfaatkan situs jual beli properti lain sebagai media pemasaran digital. (AHM)