PLN Bakal Tambah Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Berkapasitas 736 MW

ilustrasi
PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu) Sidrap yang merupakan PLTB terbesar di Indonesia | Dok. PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, akan melakukan penambahan pembangkit listrik yang beroperasi secara komersial sebesar 736 Megawat (MW) tahun ini. Tambahan ini berasal dari pembangkit bertenaga air (PLTA), angin (PLTB), panas bumi (PLTP), pembangkit biogas/biomassa (PLTBG/M), dan tenaga surya (PLTS).

Beberapa pembangkit yang memiliki kapasitas besar diantaranya, PLTA Poso (Sulawesi Tengah) yang memiliki kapasitas 60 MW, PLTA Jatigede, Sumedang (Jawa Barat) sebesar 110 MW, dan PLTA Rajamandala di Bandung (Jawa Barat) dengan kapasitas 47 MW.

Kemudian, PLTB Janeponto di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 72 MW, PLTP Sorik Merapi di Sumatera Utara berkapasitas 45 MW. PLTP Muara Laboh di Sumatera Barat sebesar 80 MW, serta PLTP Mulut Balai di Muara Enim, Sumatera Selatan dengan kapasitas 55 MW.

Tambahan pembangkit listrik yang beroperasi tahun ini dua kali lebih besar dari tahun lalu yang hanya 328 MW. Salah satu pembangkit yang mulai beroperasi tahun lalu adalah pembangkit tenaga angin pertama di Indonesia, yaitu PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan yang berkapasitas 75 MW.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, Made Suprateka, mengatakan penambahan kapasitas tersebut bisa membantu dalam mencapai target bauran energi sebesar 23% di 2025. “Kami yakin jumlah diatas akan terus meningkat, sehingga bisa mencapai bauran energi 25% di 2025,” kata Made, dalam keterangannya yang dilansir, Rabu (13/2/2019).

PLN memang berkomitmen untuk mencapai target 23% pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di tahun 2025. Hingga saat ini kapasitas pembangkit EBT yang terpasang sebesar 6.711 megawatt (MW).

“Pembangkit EBT yang berhasil diselesaikan pada tahun 2018 tercatat sebesar 328 MW, termasuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) pertama di Indonesia, yakni PLTB Sidrap 75 MW,” ungkap Made Suprateka.

Secara keseluruhan, pembangkit listrik berbasis energi terbarukan saat ini telah mencapai 6.711,2 MW. Total kapasitas pembangkit ramah lingkungan ini masih rendah, hanya 11,76% dalam bauran energi nasional.(DD)