Perumnas Andalkan Rumah Berteknologi Beton Precast Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

ilustrasi
Ilustrasi, Perum Perumnas dalam sebuah pameran beberapa waktu lalu | Dok. Perum Perumnas

Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) kembali mengeluarkan inovasi baru sebagai jawaban bagi kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memperoleh perumahan yang layak huni dan sehat.

Inovasi tersebut adalah membangun rumah berteknologi beton pracetak (precast). Dengan rumah precast, biaya konstruksi rumah menjadi lebih rendah sehingga harganya juga ikut murah.

“Kami telah melakukan survei, dan mendapati bahwa mayoritas penduduk Indonesia dengan segmen menengah bawah mampu untuk melakukan cicilan sebesar Rp500.000 per bulan,” kata Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo saat peluncuran rumah berteknologi precast di Kantor Perumnas Divisi Regional III Klender, Jakarta Timur, Selasa (18/7/2017), seperti dikutip antaranews.com.

Rumah berteknologi precast tersebut lebih efisien dari segi harga maupun waktu serta yang terpenting adalah tahan gempa. “Sebagai tahap awal kami akan membangun pabrik pracetak di sepuluh lokasi Jawa dan luar Jawa untuk mendukung program Sejuta Rumah,” ujar Bambang.

Sebelum membuat rumah berteknologi precast, Perumnas sudah lebih dulu melakukan survei ke beberapa kota besar di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Mereka mensurvei terkait dengan kebutuhan penyediaan perumahan bagi kalangan MBR.

“Kami telah melakukan survei, dan mendapati bahwa mayoritas penduduk Indonesia dengan segmen menengah bawah mampu untuk melakukan cicilan sebesar Rp500.000 per bulan,” ucap Bambang.

Sebagai wujud nyata dari inovasi tersebut, Perumnas membangun rumah contoh di Perumnas Klender untuk melakukan percobaan dan riset. Perseroan mencoba membuat konstruksi rumah yang lebih lebih efektif dari segi biaya, mutu dan waktu pembangunan. Pengujian sendiri dilakukan sejak November 2016 lalu, dengan beberapa bahan konsturuksi.

Hasilnya adalah rumah beton precast dengan kualitas yang tinggi dan biaya konstruksi yang rendah. Rumah beton precast memiliki ketebalan dinding 7cm dengan biaya konstruksi sekitar Rp1,2 juta sampai Rp1,4 juta. Sementara jika membangun rumah dengan batu bata sekitar Rp1,8 juta per meter persegi. Dinding beton precast juga bertekstur halus dan siap untuk di cat.

Sementara itu, Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahanto mengatakan, bahwa bangunan rumah dengan teknologi beton precast, juga dapat menghemat waktu konstruksi, dan lebih berkualitas.

“Kelebihan precast ini masa konstruksinya singkat, sekitar 2 minggu, hemat dalam penggunaan tenaga kerja dan dari segi kualitas pun lebih baik daripada menggunakan batubata,” tambah Galih Prahanto, seperti dikutip kontan.co.id, Selasa (18/7/2017).

Setelah berhasil membuat rumah beton precast, Perseroan akan melakukan pengujian beton precast tersebut pada rumah tapak dan nantinya akan diterapkan pada pembangunan perumahan rakyat. (AHM)