AP II Umumkan Bandara Silangit Kini Bisa Layani Pesawat Berkapasitas 189 Penumpang

ilustrasi
Boeing 737-800 NG milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang melayani rute Jakarta – Silangit | Dok. Angkasa Pura II

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, mencatatkan pencapaian positif pada kinerja operasional di Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara, yang mulai awal pekan ini telah mampu melayani penerbangan pesawat sekelas Boeing 737-800 Next Generation (NG) berkapasitas 189 penumpang.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melalui salah satu grup usahanya, yakni PT Sriwijaya Air, menjadi maskapai perdana yang mengoperasikan Boeing 737-800 NG di rute Jakarta – Silangit sejak awal pekan ini. Sebelumnya, Sriwijaya Air menggunakan pesawat Boeing Classic berkapasitas 120 penumpang atau lebih sedikit dibandingkan dengan 737-800 NG yang mampu mengangkut 189 penumpang.

Presiden Director AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan bahwa pariwisata di Danau Toba akan semakin tumbuh seiring dengan meningkatnya kemampuan Bandara Silangit dalam melayani penerbangan.

“Maskapai menyambut baik karena Silangit sekarang bisa didarati pesawat 737-800 NG atau yang sekelas seperti 737-900 ER dan Airbus A320, karena biaya operasional jauh bisa ditekan dan di sisi lain kapasitas kursi (seat capacity) penumpang justru meningkat,” kata Awaluddin, dalam keterangannya yang dilansir laman Perseroan, Sabtu (16/2/2019).

Setelah Sriwijaya Air, Garuda Indonesia rencananya juga akan mengoperasikan 737-800 NG di rute Jakarta – Silangit mulai 18 Februari 2019. Sebelumnya, Garuda menggunakan pesawat jenis Bombardier CRJ-1000 yang berkapasitas di bawah 100 penumpang.

Diharapkan dalam waktu dekat, satu maskapai lagi akan membuka penerbangan langsung di rute Jakarta – Silangit. “Sebelum ini ada keraguan di pihak maskapai untuk membuka penerbangan di Bandara Silangit karena hanya jenis pesawat tertentu yang bisa mendarat, padahal armada maskapai nasional banyak diperkuat 737-800 NG, 737-900 ER dan Airbus A320. Tapi sekarang, maskapai akan sangat tertarik membuka penerbangan di Bandara Silangit,” jelas Awaluddin.

Di samping meningkatkan kapasitas runway, AP II juga akan memperluas terminal penumpang pesawat hingga lima kali lipat dari saat ini 2.500 meter persegi menjadi 10.499 meter persegi.

Perluasan terminal itu membuat Bandara Silangit bisa mengakomodir pergerakan hingga 1 juta penumpang per tahun, dari saat ini hanya sekitar 500.000 penumpang.

“Pemerintah memiliki program 10 Bali Baru, di mana dari daftar itu ada 4 prioritas untuk dikembangkan dan salah satunya adalah kawasan Danau Toba. AP II akan mendukung kawasan Danau Toba sebagai prioritas dengan berkomitmen membangun Bandara Silangit,” ujar Awaluddin.

Jumlah penumpang pesawat di Silangit memang terus tumbuh signifikan setiap tahun. Pada 2016 pergerakan penumpang tercatat 155.214 orang, lalu naik 82% pada 2017 menjadi 282.586 orang. Kemudian pada 2018 pergerakan penumpang tercatat 425.476 orang atau naik 50,56% dibandingkan dengan 2017.(DD)