Akuisisi Perusahaan Geotechnical, WIKA Gedung Anggarkan Dana Rp150 Miliar

ilustrasi
Jajaran Direksi WIKA Gedung saat melakukan paparan publik dalam Investor Summit, di Jakarta | Dok. WIKA Gedung

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) atau WIKA Gedung, menargetkan proses akuisisi perusahaan geotechnical rampung pada semester II/2018. Perseroan pun memperkirakan belanja modal sekitar Rp150 miliar, dalam proses tersebut.

Direktur Human Capital Investasi dan Pengembangan WIKA Gedung, Nur Al Fata, mengatakan bahwa akuisisi tersebut merupakan bagian dari rencana ekspansi yang dibidik Perseroan pada saat melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Strategi tersebut ditempuh Perseroan untuk menunjang pekerjaan khususnya bawah tanah seperti basement.

Nur mengatakan, Perseroan telah selesai melakukan valuasi. Akan tetapi, pihaknyss masih menunggu valuasi dan audit internal dari perusahaan yang akan diakuisisi. “Kami targetkan pada semester II/2018 (selesai akuisisi). Perkiraan belanja modal sekitar Rp150 miliar,” ujarnya, seperti dilansir dari Bisnis.com, Senin (3/9/2018).

Di sisi lain, dia juga menargetkan pembangunan pabrik modular dapat rampung pada semester I/2019. Pihaknya menyebut pabrik modular yang berlokasi di Cibungur, Purwakarta, tersebut memiliki nilai investasi Rp30 miliar.

Nur menyebut, pihaknya berencana membawa divisi bisnis modular untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023. Dengan catatan, lini tersebut mampu memberikan kontribusi hingga Rp150 miliar kepada Perseroan. Hal ini semata-mata guna meningkatkan kinerja Perseroan.

Sebelumnya, dalam keterangan yang dilansir Kompas.com, disebutkan bahwa kinerja Perseroan di semester I/2018 terbilang cukup menggembirakan. WIKA Gedung telah meraup kontrak baru hingga Juli 2018 sebesar Rp5,96 triliun atau 76,12% dari target kontrak baru sejumlah Rp7,83 triliun.

Hal itu menunjukkan bahwa realisasi order book hingga Juli 2018 menjadi Rp14,72 triliun atau sudah mencapai 88,67% dari target order book 2018 sebesar Rp16,6 triliun.

“Kami yakin target kontrak baru Rp7,83 triliun tahun ini bisa tercapai karena pada Juli 2018 kami sudah membukukan 76,12% dari target,” kata Direktur Utama WIKA Gedung, Nariman Prasetyo, kepada Kompas.

Mengenai pendapatan perusahaan, WIKA Gedung merevisi targetnya naik menjadi Rp5,88 triliun tahun ini atau meningkat 51,2% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp3,89 triliun. Sebelumnya, target yang ditetapkan yaitu Rp5,56 triliun. Adapun target laba bersih 2018 juga direvisi menjadi Rp443 miliar dari sebelumnya Rp425,7 miliar. Target ini bertambah 49,8% dari pencapaian tahun 2017 sebanyak Rp295,75 miliar.(DD)