Glico Wings Bidik Posisi 3 Besar Produsen Es Krim Indonesia

ilustrasi
Para model memperlihatkan produk ice cream glico wings | www.glico.com

Sebagai produsen es krim yang terbilang baru di Indonesia, PT Glico Wings cukup berani menargetkan diri sebagai produsen es krim terbesar ketiga di Indonesia pada 2017 nanti.

Perusahaan patungan antara Ezaki Glico Co. Ltd. asal Jepang dan Wings Food dengan komposisi saham sama rata ini, sudah memiliki rencana bisnis agar target tersebut  tercapai. Salah satu modal utama adalah mulai beroperasinya pabrik es krim yang berlokasi di Karawang sejak bulan lalu.

“Kami menargetkan bisa menjadi pemain tiga besar pada tahun 2017,” kata Hidezaku Kawashima, Presiden Direktur PT Glico Wings, Rabu (16/11/2016).

Saat ini, penguasa pasar es krim lokal berada dalam genggaman PT Unilever Indonesia Tbk, melalui merek Walls. Ambisi Glico Wings untuk bisa bersaing dengan para pemain lawas di Indonesia, tak lepas dari pertumbuhan bisnis produk es krim di pasar domestik. Menurut Nielsen Ritel (data 2015), pertumbuhan bisnis es krim tahun 2012-2015 mencapai 16 persen per tahun dan diproyeksikan tetap sama hingga tahun 2020 nanti. Apalagi sebagai negara tropis, konsumsi es krim per kapita Indonesia tergolong rendah, di tahun 2013 sekitar 0,1 liter per orang.

“Kami berharap, konsumsi es krim tahun depan naik dua sampai tiga kali lipat,” kata Kawashima.

Tak heran bila Glico Wings berambisi bisa menjaring pasar tersebut. Perusahaan ini akan membidik segmen pasar di usia 10 sampai 45 tahun. Di tahap awal, pihaknya bakal memanfaatkan jaringan distribusi Wings Food yang ada di Jawa. Nanti, Glico Wings bakal menyediakan lemari es khusus yang ditempatkan di pasar tradisional maupun pasar modern.

Kawashima menambahkan, rasa es krim Glico berbeda dengan di Jepang. Di Indonesia lebih manis. Ini menyesuaikan karakter konsumen Indonesia yang suka manis. Sejauh ini, produk Glico Wings antara lain Waku-Waku, J Cone, Frostbite dan Haku yang sudah tersebar sejak 7 November 2016, lalu. (DD)