PT INDO PUSAKA BERAU

PT INDO PUSAKA BERAU Laporan Tahunan 2015

MEMACU PERTUMBUHAN DALAM ERA PENUH TANTANGAN

Tahun 2015 menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri ketenagalistrikan. tidak terkecuali PT Indo Pusaka Berau (IPB). Di tengah kondisi tersebut. IPB terus melakukan pembenahan internal dengan melakukan penyempurnaan yang terus menerus terhadap proses. manusia. dan sistem agar lebih fokus dalam menggarap target pasar sekaligus menjadi pondasi untuk memperkuat eksistensinya di industri ketenagalistrikan di tahun-tahun mendatang. Melalui upaya-upaya berkesinambungan dalam proyek yang dikelola. IPB terus mencatat berbagai kemajuan dalam bertransformasi dan tumbuh.

Menangkap peluang percepatan pembangunan infrastuktur serta terus mengupayakan peningkatan nilai bagi pemangku kepentingan. Menjelang akhir tahun 2015 IPB telah mulai melakukan pembangunan Boiler Circulated Fluidized BED (CFB) Kapasitas 40 T/H Unit 4 PLTU Lati. Pembangunan ini akan meningkatkan keandalan pembangkit listrik serta suplai PLTU Lati kepada sistem kelistrikan Kabupaten Berau. Disamping itu. Boiler CFB Unit 4 ini diharapkan dapat memanfaatkan limbah abu dari Boiler unit 1. 2. dan 3 sebagai bahan bakarnya sehingga mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Pada akhirnya akan mencapai Visi IPB menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik dengan kinerja handal dan bersahabat dengan lingkungan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Produksi dan Pendapatan Usaha Meningkat

Pada tahun 2015 produksi listrik IPB sebesar 141.977 MWh meningkat 21,65% dibandingkan tahun 2014 sebesar 116.710 MWh. Sementara itu, volume penyaluran/penjualan energi listrik meningkat 21,47% sebesar 117.825 MWh dibanding tahun 2014 sebesar 97.000 MWh.

Pendapatan Usaha IPB tahun 2015 mencapai Rp102.587 juta, meningkat sebesar 20,10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp85.415 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan dari pendapatan dari PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur, dan PT Berau Coal. Dan setelah dikurangi dengan beban-beban usaha, IPB dapat menghasilkan Laba Usaha sebesar Rp16.260 juta meningkat sebesar 33,66% dibandingkan tahun 2014. Prestasi ini memberi semangat bagi segenap jajaran manajemen IPB untuk lebih meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam bekerja demi kepentingan Perusahaan.

Tahun 2015, IPB membukukan Aset sebesar Rp302.882 juta meningkat 10,90% dari tahun sebelumnya. Peningkatan Aset Lancar sebesar 22,32% adalah faktor utama yang mempengaruhi tumbuhnya aset. Sedangkan Ekuitas mengalami peningkatan 3,92% yang disebabkan meningkatkan Saldo Laba tahun 2015, dan Liabilitas meningkat 30,15% akibat adanya kenaikan utang usaha. Secara keseluruhan, Tingkat Kesehatan Perusahaan tahun 2015 berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No 100/MBU/2000 mendapatkan skor 102,08 dengan kategori Sehat ‘’Kelas AAA’’.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Aset Perusahaan di tahun 2015 sebesar Rp302.882 juta meningkat 10,90% dari tahun sebelumnya. Peningkatan aset lancar sebesar 22,32% adalah faktor utama yang mempengaruhi tumbuhnya aset.

Ekuitas
Pada tahun 2015 nilai Ekuitas adalah sebesar Rp207.953 juta meningkat 5,41% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp196.693 juta.

Liabilitas
Pada tahun 2015 Total Liabilitas sebesar Rp94.929 juta meningkat 24,22% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp76.421 juta.

RENCANA STRATEGIS

Perkiraan pasar tenaga listrik ke depan apabila didasarkan kepada RUPTL PLN tahun 2013-2022 adalah bahwa PLN akan melakukan pengembangan transmisi 150 KV ke Tanjung Redeb yang saat ini baru sampai ke Samarinda. Dengan demikian pengembangan daerah Tanjung Redeb yang saat ini baru dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan proyek pengembangan kelistrikan di wilayah PT PLN (Persero) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Sesuai RUPTL 2013-2022 bahwa pembangunan GI Tanjung Redeb direncanakan pada tahun 2015 bersamaan dengan pembangunan SUTT dari Tanjung Selor-Tanjung Redeb yang akan dimulai pada tahun 2015, dengan demikian pasokan listrik ke Tanjung Redeb menjadi handal.

Pada periode lima tahun ke depan, diproyeksikan Perusahaan telah memiliki landasan yang cukup baik dalam penciptaan value seperti peningkatan kualitas, efisiensi sehingga mampu mendorong pertumbuhan kapasitas pembangkit dan peningkatan kinerja keuangan perusahaan. RJP tahun 2015-2019 merupakan roll over RJP tahun 2014-2018 yang diperlukan untuk mempertajam strategi perusahaan.

Strategi perusahaan dalam mengelola potensi yang ada dilihat dari penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Rencana tersebut disusun berdasarkan asumsi yang mungkin terjadi dalam rangka mengantisipasi risiko yang menyertainya. Rencana kerja jangka pendek disusun lebih detail untuk mengatur dan mengalokasikan potensi internal guna mencapai tujuan Perusahaan.

Proses perencanaan strategis digunakan untuk mengevaluasi pencapaian sebelumnya serta mempersiapkan risiko kejadian yang terjadi diluar rencana, untuk selanjutnya melakukan gap analysis dan membuat penyesuaian melalui: penetapan ulang asumsi berdasarkan sumber eksternal yang telah divalidasi dari RUPTL, dan Rencana Jangka Panjang Pemegang Saham, pembahasan kajian pencapaian kinerja untuk menghindari terjadinya over confidence, serta evaluasi tindak lanjut melalui rapat koordinasi semesteran.

Tujuan yang paling penting dari sasaran strategis adalah memanfaatkan perubahan-perubahan yang akan terjadi untuk memperkuat posisi kualitas perusahaan dan memperbaiki fisibilitas keuangan perusahaan, yang pada akhirnya untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan.